Mungkin anda sudah sering mendengar pengobatan alternatif menggunakan terapi urin atau darah. Tapi, bagaimana dengan terapi pengobatan menggunakan tinja ?
Sebuah penelitian yang terbit di journal of Clinical Gastroenterology mengungkap metode injeksi tinja atau transpoosions untuk menyembuhkan gangguan pencernaan kronis akibat infeksi bakteri clostridium difficile.
“Pengobatan tersebut sangat efesien, dengan tingkat kesembuhan 90% untuk penggunaan pertama kali. Hasilnya aman, tanpa efek samping, dan dapat memecahkan masalah dalam hitungan jam, “kata Dr. Lawrence Brandt dari Montefiore Medical Center, di New York, seperti dimuat Aol Health.
Brandt mengatakan, injeksi tinja bisa dilakukan melalui enema, proedur pemasukan zat ke dalam kolon melalui anus. Bisa juga melalui pipa lambung, berupa selang yang dimasukkan ke lambung lewat hidung.
Selama ini, pasien terinfeksi bakteri clostridium difficile mengandalkan suntikan antibiotik sebagai pengobatan. Clostridium difficile merupakan jenis bakteri yang sulit dimatikan dibandingkan jenis lain seperti C botulinum, dan C perfringens. Infeksi bakteri Clostridium biasanya ditandai diare.
Meski klaim keberhasilan pengobatan ini mencapai 90%, banyak dokter enggan beralih ke antibiotik alami tersebut. “Sulit membayangkan pengobatan menggunakan kotoran. Saya khawatir, penggunaan tinja sebagai antibiotik berpotensi menciptakan masalah baru pada pasien, seperti infeksi silang,”kata Dr. Saad Habba, seorang ahli penyakit lambung asal New Jersey.
Sumber :tabloidmemo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar