Banner

Selasa, 26 April 2011

ETIKA DAN TRANSPARANSI PELAYANAN KESEHATAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang

·         Pengertian Etika
 Etik atau ethics berasal dari bahasa Yunani : “etos” yang berarti adat, kebiasaan, perilaku atau karakter Menurut kamus Webster etik adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara moral Etika : ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu :  Baik & buruk  Kewajiban & tanggungjawab.
Etika : ilmu yang mempelajari nilai moral, yang menjadi prinsip dan kode tindakan yang ideal  Etika merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar  Etika memberi keputusan tentang tindakan yang diharapkan benar, tepat atau bermoral.

·         Pandangan Tentang Etika 
Ahli filosofi : etika sebagai suatu studi formal tentang moral  Ahli sosiologi : memandang etika sebagai adat istiadat, kebiasaan dan budaya dalam berperilaku  Dokter : memenuhi harapan profesi dan masyarakat serta dapat melakukan kegiatan yang spesifik terhadap pasiennya  Perawat : etika adalah suatu pedoman yang digunakan dalam pemecahan masalah / pengambilan keputusan etis baik dalam area praktik, pendidikan, administrasi maupun penelitian.
1.2.         Problematika

·         Apa pengertian Etika dalam pelayanan kesehatan, baik tentang hubungan antar profesi kesehatan lain atau tentang peran dan fungsi anggota tim kesehatan?
·         Bagaimana mengembangkan potensi pengambilan keputusan tentang baik dan buruk yang akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan
·         Bagaimana mengembangkan sifat pribadi dan sikap professional
·         Mengembangkan pengetahuan & keterampilan yang penting untuk dasar praktik keperawatan professional.
·         Bagaimana mperawat mampu menjaga mutu profesi perawat
·         Bagaimana cara melaksanakan profesi perawat dengan sebaik-baiknya
1.3.         Tujuan
·         Meningkatkan pengertian tentang hubungan antar profesi kesehatan lain & mengerti tentang peran & fungsi anggota tim kesehatan tersebut.
·         Mengembangkan potensi pengambilan keputusan tentang baik dan buruk yang akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan
·          Mengembangkan sifat pribadi & sikap professional
·         Mengembangkan pengetahuan & keterampilan yang penting untuk dasar praktik keperawatan professional.
·         Mampu menjaga mutu profesi perawat
·         Melaksanakan profesi perawat dengan sebaik-baiknya 








BAB II
PEMBAHASAN
2.1.   PENGERTIAN ETIKA
Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David (1978) berarti ” kebiasaaan ”. ”model prilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi prilaku. (Dra. Hj. Mimin Emi Suhaemi. 2002. 7)
Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.
Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak manusia ( yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani.
Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi atau waah yang membina profesi tertentu baik secara nasional maupun internasional. Kode etik menerapkan konsep etis karena profesi bertanggung jawab pada manusia dan menghargai kepercayaan serta nilai individu. Kata seperti etika, hak asasi, tanggung jawab, mudah didefinisikan, tetapi kadang-kadang tidak jelas letak istilah tersebut diterapkan dalam suatu situasi. Contoh: benarkah dipandang dari segi etis, hak asasi dan tanggung jawab bila profesional kesehatan menghentikan upaya penyelamatan hidup pada pasien yang mengidap penyakit yang pasti mebawa kematian.
Faktor teknologi yang meningkat, ilmu pengetahuan yang berkembang (pemakaian mesin dan teknik memperpanjang usia, legalisasi abortus, pencangkokan organ manusia, pengetahuan biologi dan genetika, penelitian yang menggunakan subjek manusia) ini memerlukan pertimbangan yang menyangkut nilai, hak-hak asasi dan tanggung jawab profesi. Organisasi profesi diharapkan mampu memelihara dan menghargai, mengamalkan, mengembangkan nilai tersebut melalui kode etik yang disusunnya.
Kadang-kadang perawat dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan. Perawat memberi asuhan kepada klien, keluarga dan masyarakat; menerima tanggung jawab untuk membuat keadaan lingkungan fisik, sosia dan spiritual yang memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan pencegahan penyakit; serta meningkatkan kesehatan dengan penyuluhan kesehatan.
Pelayanan kepada umat manusia merupakan fungsi utama perawat dan dasar adanya profesi keperawatan. Kebutuhan pelayanan keperawatan adalah universal. Pelayanan profesional berdasarkan kebutuhan manusia- karena itu tidak membedakan kebangsaan, warna kulit, politik, status sosial dan lain-lain. Keperawatan adalah pelayanan vital terhadap manusia yang menggunakan manusia juga, yaitu perawat. Pelayanan ini berdasarkan kepercayaan bahwa perawat akan berbuat hal yang benar, hal yang diperlukan, dan hal yang mnguntungkan pasien dan kesehatannya. Oleh karena manusia dalam interaksi bertingkah laku berbeda-beda maka diperlukan pedoman untuk mengarahkan bagaimana harus bertindak.

2.2.   ETIKA KESEHATAN
Etika Kesehatan
Menurut Leenen Gozondeid Sethick, adalah etika khusus dengan menerapkan nilai – nilai dalam bidang pemeliharaan / pelayanan kesehatan yang dilandasi oleh nilai – nilai individu dan masyarakat.
Menurut Soeyono Soekamto (1986), Etika kesehatan mencakup penilaian terhadap gejala kesehatan baik yang disetujui maupun tidak disetujui, serta mencakup rekomendasi bagaimana bersikap/ bertindak secara pantas dalam bidang kesehatan.
Etika Kesehatan mencakup ruang lingkup minimalal :
1.      tritmen pada pasien yang menghadapi ajal
2.      Mengijinkan unsur mengakhiri penderitaan dan hidup pasien dengan sengaja atas permintaan pasien sendiri,pembatasan perilaku, dan infomrmed consent.
3.      Bioetika
4.      Pengungkapan kebenaran dan kerahasiaan dalam bidang kedokteran.

Contoh penerapan :
1 Tritmen pada pasien yang menghadapi ajal :
·         Pemberian O2 -> diteruskan / di stop.
·          Program pengobatan diteruskan / tidak
·         Suport terapi ( RJP ) sampai kapan.
·         dalam kondisi MBO.


2. Mengijinkan unsur mengakhiri penderitaan dan hidup pasien dengan sengaja atas permintaan pasien sendiri,pembatasan perilaku, dan infomrmed consent.
·         Pasien teriminal
·         Status vegetative
·         pasien HIV /AID
·         pasien mendapat terapi diet
·         pasien menghadapi tindakan medic
·         operasi, pemakaian obat yangharganya mahal dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cafe Bisnis Online