American College of Obstetricians and Gynecologist menyatakan kontrasepsi jangka panjang, terutama intra uterine device dan implan, sebagai alat kontrasepsi yang paling aman dan efektif untuk perempuan usia produktif.
Intra uterine device (IUD) atau awam menyebutnya spiral adalah alat plastik kecil yang terbungkus dengan kabel tembaga. Alat berbentuk "T" ini menghambat kehamilan dengan mencegah bertemunya sel sperma dan sel telur dengan cara menghentikan jalan sperma ke tuba falopi atau dengan mengganti jalan uterus sehingga telur yang matang tidak dapat dibuahi.
Sesuai tipenya, IUD dapat digunakan secara efektif dalam jangka waktu 5-10 tahun tanpa harus diganti. Bentuknya cukup kecil sehingga ginekolog dapat memasukkan alat ini ke dalam uterus dengan prosedur yang mudah.
Setiap metode kontrasepsi memiliki efek samping, termasuk dengan IUD. Menurut para ahli dari Mayo Clinic, IUD bisa menimbulkan efek samping sakit kepala, berat badan bertambah, perubahan mood, serta rasa nyeri dan jumlah darah haid lebih banyak. Perdarahan yang terlalu lama juga bisa menyebabkan anemia.
Efek samping lain yang dicatat antara lain nyeri saat berhubungan seks dan inflamasi di bagian vagina. Efek samping tersebut akan berkurang atau menghilang seiring dengan lamanya alat KB ini digunakan.
Sumber : Healthday News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar