ASUHAN KEBIDANAN TERHADAP Ny. “B” DENGAN
PRE EKLAMPSI PADA KEHAMILAN
DI RB ……………………………….
BANYUWANGI
Disusun oleh :
…………………………….
NIM. …………………
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA
PRODI D3 KEBIDANAN
TAHUN 2008
BAB I
LANDASAN TEORI
A. Definisi menurut Sarwono Prawirohardjo
Pre eklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang timbul karena kehamilan.
Hipertensi : Untuk menegakkan diagnosis pre eklampsi, kenaikan tekanan sistolik harus 30 mmHg atau lebih diatas tekanan yang biasa ditemukan.
Edema : Penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam cairan tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.
Proteinuria : Konsentrasi protein dalam air kencing yang melebihi 0,3 gr/liter dalam air kencing 24 jam atau pemeriksaan kualitatif menunjukkan 1 atau 2 lebih.
B. Etiologi menurut Sarwono Prawirohardjo
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain, diduga sebagai berikut :
1. Sebab bertambahnya frekuensi pada primigraviditas, kehamilan ganda, hidramnion dan molahidatidosa.
2. Sebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan.
3. Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus.
4. Sebab jarangnya terjadi eklampsia pada kehamilan-kehamilan berikutnya.
5. Sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma.
C. Patologi
1. Perubahan pada plasenta dan uterus
Menurunnya aliran darah ke plasenta mengakibatkan gangguan fungsi plasenta
2. Perubahan pada ginjal
Disebabkan oleh aliran darah ke dalam ginjal menurun, sehingga menyebabkan filtrasi glomelurus mengurang.
3. Perubahan pada retina
Pada pre eklampsi tampak retina edema dan menyeluruh pada satu atau beberapa arteri.
4. Perubahan paru-paru
Edema paru-paru merupakan sebab utama kematian penderita pre eklampsi dan eklampsi.
5. Perubahan pada anak
MC. Cali melaporkan bahwa resistensi pembuluh darah dalam otak pada hipertensi dalam kehamilan lebih meninggi lagi pada eklampsia.
6. Metabolisme air dan elektrolit
Hemokonsentrasi yang menyertai pre eklampsi dan eklampsi tidak diketahui sebabnya.
D. Gambaran Klinik
Biasanya tanda-tanda pre eklampsi timbul dalam urutan
1. Bertambahnya berat badan yang berlebihan
2. Diikuti edema
3. Hipertensi
4. Proteinurine
Pada pre eklampsi ringan tidak ditemukan gejala-gejala subjektif, adapun penyakit digolongkan berat bila ditemukan :
1. Tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih tekanan diastolik 110 mmHg atau lebih.
2. Proteinuria 59 atau lebih dalam 24 jam atau 3 atau lebih pada pemeriksaan kuantitatif.
3. Oligoria, air kencing 400 ml atau kurang dalam 24 jam.
4. Keluhan serebral, gangguan penglihatan atau nyeri di daerah epigastrium.
5. Edema paru-paru atau sianosis.
E. Pencegahan
Pemeriksaan ANC yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda-tanda dini pre eklampsi. Dalam hal ini harus dilakukan penanganan serius dan semestinya. Kita perlu waspada akan timbulnya pre eklampsi dengan faktor-faktor predisposisi yang telah diuraikan di atas. Walaupun timbulnya pre eklampsi tidak dapat dicegah sepenuhnya. Namun frekuensinya dapat dikurangi dengan pemberian penerangan secukupnya dan pelaksanaan pengawasan yang baik pada wanita hamil. Penerangan tentang manfaat istirahat dan diet berguna dalam pencegahan, istirahat tidak hanya berbaring di tempat tidur, namun pekerjaan sehari-hari perlu dikurangi dan dianjurkan lebih banyak duduk dan berbaring. Mengenal secara dini dan dianjurkan lebih banyak duduk dan berbaring. Mengenal secara dini pre eklampsi dan segera merawat penderita tanpa memberikan diuretika dan obat anti hipertensi. Memang merupakan kemajuan yang penting dari pemeriksaan ANC yang baik.
F. Penanganan
Tujuan penanganan ialah :
1. Mencegah terjadinya pre eklampsia berat dan eklampsia
2. Melahirkan janin hidup
3. Melahirkan janin dengan trauma sekecil-kecilnya
Pada umumnya indikasi untuk merawat penderita pre eklampsi di rumah sakit :
a. TD sistolik 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg
b. Protein urine 1 + atau lebih
c. Kenaikan BB 1,5 kg atau lebih dalam seminggu
d. Penambahan edema secara hati-hati.
Istirahat di tempat tidur masih merupakan terapi utama untuk penanganan pre eklampsi, istirahat dengan berbaring pada sisi tubuh menyebabkan pengaliran darah ke plasenta meningkat, aliran darah ke ginjal juga lebih banyak. Tekanan vena pada ekstremitas bawah turun dan resorbsi cairan dari daerah tersebut bertambah selain itu juga mengurangi kebutuhan volume darah yang beredar. Oleh sebab itu dengan istirahat biasanya tekanan darah turun dan edema berkurang. Pemberian fenobarbital 3×30 mg sehari akan menerangkan penderitaan dan dapat juga menurunkan tekanan darah.
Jika kehamilan < 37 minggu dan tidak ada tanda-tanda perbaikan, lakukan penilaian 2× seminggu secara rawat jalan :
- Pantau tekanan darah, protein urine dan kondisi jalan
- Lebih banyak istirahat
- Diet biasa
- Tidak perlu diberi obat-obatan
- Jika rawat jalan tidak mungkin, rawat di RS
a) Diet biasa
b) Pantau tekanan darah 2× sehari, protein urine 1×sehari
c) Tidak perlu obat-obatan
d) Tidak perlu diuretik, kecuali jika edema paru, dekomprensasi tordis atau gagal ginjal akut
e) Jika tekanan darah diastolik turun sampai normal pasien dapat dipulangkan
- Nasehatkan untuk istirahat dan perhatikan tanda-tanda pre eklampsi berat
- Kontrol 2× seminggu
- Jika tekanan diastolik naik lagi, rawat kembali
f) Jika tidak ada tanda-tanda perbaikan, tetap dirawat
g) Jika terdapat tanda-tanda pertumbuhan janin terhambat, pertimbangkan terminasi kehamilan.
h) Jika protein urine, segera tangani preeklampsi berat.
BAB II
ASUHAN KEBIDANAN TERHADAP Ny. “B” DENGAN
PRE EKLAMPSI PADA KEHAMILAN
DI RB ………………………………
BANYUWANGI
I. Pengumpulan Data Dasar
Pengkajian data tanggal 23 November 2007 pukul 09.00 WIB
1. Identitas/Biodata
Nama pasien/klien : Ny. Badriah Nama suami : Tn. Tono
Umur : 22 tahun Umur : 26 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Raya Tambahrejo Alamat : Jl. Raya Tambahrejo
RW.1 RT.II Gadingrejo RW.1 RT.II Gadingrejo
2. Anamnesa
Pada tanggal 23 November 2007 pukul 09.00 WIB oleh Bidan “S”
1) Alasan kunjungan saat ini
Ibu datang dengan nyeri perut, pinggang sebelah kanan terasa panas, kadang-kadang sakit kepala, tidak bisa tidur, kaki bengkak.
2) Riwayat kehamilan ini
Riwayat menstruasi
a) Haid pertama haid terakhir : 21 Maret 2007
b) Haid sebelum : 20 Februari 2007
c) Lamanya : 7 hari
d) Siklus : 30 hari
e) Banyaknya : 4× ganti pembalut
f) Sifat darah : encer dan kental
g) HPHT : 21 Maret 2007
h) TP : 28 Desember 2007
Tanda-tanda kehamilan (trimester I)
Hasil tes kehamilan pada tanggal 5 Juni 2007 hasil positif.
Pergerakan fetus dirasakan pertama kali
Pada kehamilan 24 minggu dan sampai sekarang masih dirasakan gerakan fetus 10-15 kali dalam 24 jam terakhir.
Keluhan yang dirasakan :
a) Mules dan muntah yang lama : tidak ada
b) Nyeri perut : tidak ada
c) Panas, menggigil : tidak ada
d) Sakit kepala berat/terus menerus : kadang-kadang
e) Penglihatan kabur : ya
f) Rasa nyeri/panas waktu BAK : tidak ada
g) Rasa gatal paa vulva vagina & sekitarnya : tidak ada
h) Pengeluara cairan pervaginam : tidak ada
i) Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : tidak ada
j) Oedema : ada
Nutrisi : Sebelum hamil : 3× sehari dengan porsi nasi, lauk, sayur seadanya.
Minum 7-8 gelas/hari
Saat hamil : Makan 2× sehari, ibu kurang nafsu makan
Minum 7-8 gelas/hari
Pola eliminasi
BAB : Sebelum hamil : 1× sehari
Sesudah hamil : 1× sehari
BAK : Sebelum hamil : 3-4 kali sehari
Sesudah hamil : 4-5 kali sehari
Aktivitas sehari-hari
Pola istirahat dan tidur : 5-6 jam
Seksualitas : Berkurang dari biasanya yaitu 1× seminggu
Pekerjaan : Melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-hari
Imunisasi : TT1 tgl 7 Agustus 2007 di RB Mutiara hati
TT2 tgl 4 September 2007 di RB Mutiara hati
Kontrasepsi yang pernah digunakan :
Klien memakai kontrasepsi pil
3. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ibu belum pernah hamil dan melahirkan
4. Riwayat kesehatan
a) Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
Klien tidak pernah atau sedang menderita penyakit yang serius seperti : Jantung, hipertensi, hepar, DM, anemia, campak, malaria, TBC, gangguan mental dan operasi.
b) Perilaku kesehatan
Klien tidak pernah minum-minuman yang mengandung alkohol atau obat-obatan sejenisnya serta klien tidak pernah merokok.
Klien mengatakan tidak minum jamu.
Pencucian vagina : dilakukan dengan menggunakan sabun mandi setiap kali mandi, BAB dan BAK, melakukan breast care dan tidak melakukan senam hamil.
c) Riwayat psikososial
Apakah kehamilan ini direncanakan / diinginkan : ya
Respon terhadap kehamilan : suami dan keluarga merasa senang atas kehamilannya
Status perkawinan : menikah secara resmi se`agai istri pertama
Jumlah : 1×
Lama perkawinan : 1 tahun
Susunan keluarga yang tinggal se rumah : klien tinggal bersama suami
Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas tidak boleh menyiapkan perlengkapan bayinya sebelum lahir.
d) Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular maupun penyakit keturunan.
Data obyektif
a. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah : 140/90 mmHg
2) Suhu : 37 ºC
3) Pols : 80 ×/menit
4) Respirasi : 20 ×/menit
b. Pemeriksaan
Keadaan umum : sedikit cemas
Keadaan emosional : klien terlihat stabil
c. Tinggi badan : 155 cm
Berat badan : Sebelum hamil : 45 kg
Saat hamil : 52 kg
Kenaikannya : 7 kg
d. Pemeriksaan fisik
1) Muka
Kelopak mata : Tidak terdapat kelainan, fungsi penglihatan baik.
Konjungtiva/sklera : Merah muda/putih, tidak ikterik
Cloasma gravidarum : Tidak
2) Mulut dan gigi
Lidah dan gerakan : tidak terdapat pada lidah dan gerakan lidah berfungsi dengan baik
Gigi : tidak terdapat caries dan jumlah gigi lengkap
3) Kelenjar thyroid
Tidak terdapat pembesaran kelenjar dan tanda-tanda kelainan
4) Kelenjar getah bening
Tidak terdapat pembesaran kelenjar dan tanda-tanda kebiruan
5) Vena jugularis
Tidak ada pembesaran vena jugularis
6) Dada : Bentuk dada simetris, pergerakan dada teratur dan tidak ada kelainan
Jantung : Bunyi jantung normal tidak terdengar mur-mur
Paru-paru : Bunyi paru-paru normal tidak terdengar whezing dan ronchi
Payudara : Terjadi pembesaran, hyper pigmentasi pada areola mamae, putting susu menonjol dan kotor, payudara simetris, tidak terdapat benjolan dan rasa nyeri, colostrum belum keluar, terlihat agak kotor.
7) Punggung dan pinggang
Bentuk punggung lordosis dan rasa pegal dan nyeri pinggang
8) Ekstermitas
Ekstermitas atas : Bentuknya simetris dan jari lengkap, berfungsi dengan baik, serta tidak terdapat kelainan.
Ekstermitas bawah : Bentuknya simetris, jari lengkap, tidak oedem, tidak ada kemerahan dan ketegangan, ada varises, refleksi patela baik, terdapat oedem, pada tungkai kaki.
9) Abdomen
a. Terjadi pembesaran sesuai umur kehamilan, tidak terdapat bekas luka operasi dan benjolan.
b. Leopold I : TFU : 32 cm TBJ : (32-11) . 155 = 3255 gr
Tinggi fundus setinggi Px atau 32 cm dan belum ada kontraksi. Pada fundus teraba lunak dan tidak melenting berarti bokong.
Leopold II : Perut sebelah kanan teraba lebar dan panjang berarti punggung, perut sebelah kiri teraba bagian-bagian janin yang kecil berarti extermitas.
Leopold III : Bagian terendah teraba keras dan melenting seperti kepala.
Leopold IV : Sebagian kecil kepala sudah masuk ke PAP
c. Denyut jantung janin yaitu 142 ×/menit, teratur
d. Tidak ada strie
e. Tidak ada linea nigra
f. Tidak ada luka bekas operasi
Pemeriksaan laboratorium
Kadar hemoglobin : 11,5 gr%
Protein : + 2
II. Interpretasi Data Dasar, Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan
a. Diagnosa
Ibu G1P0A0, usia kehamilan 36 minggu, intra uterin, tunggal, janin hidup, letak memanjang, presentasi kepala dengan pre-eklampsi.
Dasar :
a) Ibu mengatakan hamil anak pertama
b) Pada palpasi ekstremitas bawah tungkai kaki teraba oedem
c) Pada pemeriksaan TTV : TD : 140/90
d) Pada pemeriksaan lab. Kadar Hb : 11,5 gr%, protein +2
e) HPHT : 21 Maret 2007
f) Leopold I : TFU sampai setinggi px atau 3 jari di bawah px
TFU : 32 cm TBJ : 3255 gr
Pada fundus teraba lunak, tidak melenting berarti bokong
Leopold II : Pada bagian perut ibu sebelah kanan teraba lebar dan panjang berarti punggung, perut sebelah kiri teraba bagian-bagian janin yang kecil berarti ekstremitas.
Leopold III : Bagian terendah teraba keras dan melenting seperti kepala.
Leopold IV : Sebagian kecil kepala sudah masuk PAP
DJJ : Terdengar teratur 142 ×/menit
b. Masalah
a) Gangguan rasa nyeri
Dasar :
Ibu mengatakan nyeri pada pinggang
b) Gangguan pola aktivitas
Dasar :
Ibu tidak pernah berolahraga, ibu bekerja terlalu keras, ibu mengatakan kepalanya sakit/pusing dan terlihat oedem pada tungkai kaki.
c. Kebutuhan
a) Mengurangi rasa nyeri
Dasar :
Ibu mengatakan nyeri pada pinggang
b) Senam hamil
Dasar :
1) Ibu mengatakan cepat lelah dan lemas
2) Ibu mengatakan tidak pernah melakukan olahraga
c) Diet rendah garam
Dasar :
Pemeriksaan lab protein urine (+) 2
d) Pemenuhan cairan dan nutrisi
Dasar :
1) Ibu mengatakan sering pusing dan cepat lelah
2) Ibu mengatakan makan 2× sehari
III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Potensial terjadi pre eklampsi berat
IV. Identifikasi Kebutuhan terhadap Tindakan dan Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya, jika terjadi komplikasi lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar