KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah buku paduan dan petunjuk pratikum biokimia tahun 2003/2004 telah tersusun. Buku ini disusun dan diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan pratikum biokimia bagi mahasiswa sekolah tinggi ilmu kesehatan Universitas Bakti Indonesia.
Buku ini berisi petunjuk pratikum kualitatif.
Semoga buku panduan dan petujuk pratikum biokimia TA 2003/2004 ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa sekolah tinggi ilmu kesehatan Universitas Bakti Indonesia.
Kepada berbagai pihak yang telah membantu terealisasinya buku panduan dan petunjuk pratikum biokimia TA 2003/2004 ini diucapkan terima kasih. Tentu saja buku ini masih banyak kelemahan dan kekurangannya. Oleh karena itu harap menjadi maklum.
Banyuwangi,…………..
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar isi............................................................................................................... ii
Tujuan pendidikan bidang ilmu biokimia...................................................... iii
Materi pratikum yang dipraktikkan.................................................................. iii
Ujian..................................................................................................................... iv
Sistem penilaian................................................................................................ iv
Tata tertib praktikum biokimia.......................................................................... v
Penetapan karbohidrat..................................................................................... 1
1. Metode : Uji Molisch .............................................................................. 2
2. Metode : Iodin .................................................................................... 2
3. Metode : Uji Fehling .............................................................................. 3
4. Metode : Uji Benedict ............................................................................ 4
Penetapan protein ............................................................................................ 5
1. Metode : Uji Biuret ................................................................................. 5
2. Metode : Denaturasi .............................................................................. 6
Pemeriksaan kualitatif lemak/lipid ............................................................ 7
1. Metode : Greose Sport ..................................................................... 7
2. Metode : Uji Salkowski...................................................................... 8
Pemeriksaan Enzimatik (Pada Madu)....................................................... 9
Laboraturium Urine ...................................................................................... 10
1. Pemeriksaan berat jenis.
Metode : Urinometer ......................................................................... 10
2. Pemeriksaan mikroskopis................................................................. 11
3. Pemeriksaan reduksi
Metode : fehling ................................................................................ 12
4. Pemeriksaan protein
Metode : Asam Asetat ...................................................................... 13
Laboraturium darah ..................................................................................... 14
Pemeriksaan hitung jenis leukosit (HJL).................................................. 15
TUJUAN PENDIDIKAN BIDANG ILMU BIOKIMIA
Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari molekull yang terjadi dalam sel hidup dan organisme serta reaksi kimiawinya. Secara formal biokimia didefinisikan sebagai suatu ilmu yang berkaitan dengan dasar kimia kehidupan , karena itu Biokimia mencakup biologi sel, biologi molekuler dan genetika molekuler. Segala sesuatu yang menyangkut kehidupan tidak terlepas dengan ilmu Biokimia. Mahasiswa kedokteran yang mengetahui tentang ilmu. Ilmu biokimia akan mempunyai posisi yang kuat dalam bidang ilmu kesehatan yaitu :
1. Dapat memahami dan memelihara kesehatan
2. Memahami dan dapat melakukan penanganan suatu penyakit secara efektif
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Universitas Bakti Indonesia pendidikan bidang Biokimia tidak terlepas dari tujuan institusi yaitu agar mahasiswa dapat memiliki wawasan tentang ilmu biokimiawinya, dan dapat menerapkan ilmu Biokimia pada penanganan suatu penyakit dengan tidak meninggalkan nilai-nilai Islam.
MATERI PRAKTIKUM YANG DIPRAKTIKKAN
Ilmu Biokimia mencakup banyak hal, karena hamper semua aspek media berdasarkan pada proses Biokimia. Terutama proses-proses biokimia yang menyangkut pemberian Nutrisi dan beberapa parameter biokia dalamtubuh. Acara praktikum yang dipraktikan sedapat mungkin berhubungan dengan materi kuliah, yaitu :
1. Analisa Kualitatif Karbohidrat
2. Analisa Kualitatif Karbohidrat
3. Analisa Kualitatif Protein
4. Analisa Kualitatif Lemak
5. Analisa Kualitatif Darah
6. Analisa Kualitatif Darah
7. Analisa Kualitatif Urine
8. Analisa Enzimatik
UJIAN
Ujian pratikum biokimia berupa responsi yang dilakukan pada akhir masa pratikum. Ujian ini untuk mengetahui penyerapan mahasiswa tentang pratikum yang telah dijalankan dan mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menilai hasil pratikum. Bahan-bahyan ujian terutama dari bahan pratikum dan teori.
SISTEM PENILAIAN
Penilaian pratikum berdasarkan nilai tes awal, nilai tes akhir / response, dan nilai rata-rata pratikum yang diambil dari nilai pre tes masing-masing acara pratikum, nilai ketrempilan pratikum, dan nilai laporan pratikum ini ikut mempengaruhi nilai mata kuliah biokimia secara keseluruhan. Secara ringkas maka penilaian berdasar rumus :
Bila Nilai Tes Awal = A
Nilai Tes Akhir = B
Nilai rata-rata pratikum = C
Maka nilai pratikum = A + 2B + 3C
6
Nilai Pratikum (c) diambil dari nilai pre tes, ketrampilan pratikum, dan laporan pratikum.
C= Nilai Pretest + Nilai Ketrampilan Praktikum + Nilai Laporan Praktikum
3
TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOKIMIA
1. Lima menit sebelum jam praktikum, mahasiswa harus sudah siap didepan laboratorium (baju praktikum telah dipakai)
2. Bila terlambat 10 menit atau lebih, mahasiswa tidak boleh praktikum hari itu.
3. Setiap kali akan praktikum, diadakan pre test dengan bahan yang akan dikerjakan. Bila tidak lulus, mahasiswa harus mengulang / mengganti pre test pada hari lain.
4. Didalam laboratorium, mahasiswa tidak boleh bersenda gurau dan harus bersikap sopan.
5. Setiap kali akan pratikum harus membuat rencana kerja terlebih dahulu, dan bila telah selesai pratikum laporan harus disyahkan oleh asisten masing-masing pada waktu itu.
6. Pada waktu pratikum, mahasiswa tidak boleh meninggalkan laboraturium tanpa ijin asisten.
7. Bila mahasiswa merusakkan / memecahkan alat, diwajibkan mengganti alat tersebut paling lambat satu hari sebelum pratikum berikutnya.
8. Pada akhir semester, bila mahasiswa ketinggalan pratikumnya lebih dari 25 % dari seluruh mata pratikum, maka pratikumnya dianggap belum selesai atau tidak mempunyai nilai pratikum.
PENETAPAN KARBOHIDRAT
DASAR TEORI
Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati, baik berupa gula sederhana, heksosa, pentosa atau karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi seperti pati, pektin, selulosa, dan legnin ( penyusun dinding sel tanaman ). Sakarosa banyak terdapat dalam batang tebu. Selama proses pematangan, kandungan pati dalam buah-buahan berubah menjadi gula-gula pereduksi yang akan menimbulkan rasa manis.
Monosakarida merupakan salah satu molekul yang terdapat terdiri dari 5 atau 6 atom C, sedangkan oligosakarida merupakan polimer dari 2- 10 monosakarida. Oligosakarida biasanya bersifat larut dalam air. Polisakarida merupakan polimer yang terdiri dari 10 monomer monosakarida. Monosakarida dengan 6 atom C disebut heksosa misalnya glukosa, fruktosa dan galaktosa. Monosakarida disebut juga gula sederhana yang tidak dihidrolisa menjadi bentuk yang sederhana lagi. Sifat – sifat monosakarida :
1. Tidak dapat dihidrolisis
2. Rasanya manis
3. Mempunyai daya pereduksi
4. Larut dalam air
5. Mempunyai gugus fungsional aldehid, keton dan alcohol
Disakarida menghasilkan 2 molekul monosakarida yang sama atau beda bila dihidrolisis. Kelompok ini dapat dihidrolisa dan ada yang bersifat mereduksi (maltosa dan laktosa), sedangkan sakarosa tidak dapat mereduksi. Dalam proses hidrolisis maltosa terurai menjadi 2 glukosa, maltosa merupakan gula pereduksi yang dapat membentuk osason dengan difenil hidrasin dan dapat dilarutkan,sifatnya mereduksi pereaksi fehling sedang pada molekulnya masih terdapat gugusan aldehid. Laktosa bersifat mereduksi dapat dilarutkan, dihidrolisis menjadi glukosa dan galaktosa yang bersifant pereduksi.
Sakarosa dihidrolisa menjadi glukosa dan fruktosa, tidak dapat mereduksi karena tidak mempunyai gugus aldehid. Glukosa (gula anggur) dan fruktosa (gula buah) adalah contoh monosakarida yang banyak terdapat dialam.
Sakarosa (gula tebu atau gula bit) dan laktosa (gula susu) adalah kelompok yang juga manis, yang disebutkan oleh gugus aldehidnya. Ada tidaknya sifat pereduksi dari suatu molekul gula ditentukan oleh ada tidaknya gugus hidroksil bebas (-OH) yang reaktif. Gugus hidroksil yang reaktif pada glukosa terletak pada C-1 sedangkan fruktosa pada C-2. Sakarosa tidak mempunyai gogos OH bebas yang rektif, karena keduanya sudah saling terikat, sedangkan laktosa mempunyai OH pada atom C-1 pada gugus glukosanya, sehingga laktosa bersifat mereduksi sedangkan sakarosa bersifat non pereduksi. Inversi sakarosa terjadi dalam suasana asam, gula inversi ini tidak dapat berbentuk karena kelarutan fruktosa dan glukosa sangat besar.
1. METODE : UJI MOLISCH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar